PAFI Semarang – pafiindonesia.org : Menyandang gelar sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan orang terkaya di Tiongkok mungkin sangat membanggakan bagi Jack Ma. Namun tentunya kisah dan perjalanan panjang untuk bisa sampai ke titik tersebut harus dilalui oleh Jack Ma dengan berbagai macam kendala.
Perusahaan yang dibangunnya, Alibaba adalah e-commerce terbesar di Tiongkok saat ini dan telah berkembang ke lini bisnis yang lain. Bisa jadi perekonomian Tiongkok maju pesat juga berkat kehadiran Alibaba yang memungkinkan ekspor produk-produk dari Tiongkok dengan mudah.
Pada tahun 2015, Jack Ma terdaftar sebagai biliuner dunia dan masuk ke dalam daftar orang berpengaruh dunia pada urutan ke 22. Meski saat ini sukses menapaki bisnisnya, Jack dulunya adalah seorang anak yang berasal dari keluarga tak mampu.
Namun tekadnya untuk sukses dan pikirannya terbuka terhadap hal baru membuatnya bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik saat ini. Begini biodata, biografi, serta fakta terkini Jack Ma. Simak dalam artikel pafi indonesia kali ini ya!
Biodata Jack Ma
Jack Ma lahir di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok pada 10 September 1964 dengan nama Ma Yun. Orang tuanya adalah seorang pemusik dan pendongeng tradisional. Nama “Jack” diberikan oleh seorang turis yang datang ke Hangzhou karena menggunakan jasa guide darinya. Jack memiliki kakak laki-laki dan adik perempuan. Keluarganya tumbuh dalam bayang-bayang partai komunis yang terisolasi dari dunia barat. Jack Ma memiliki istri bernama Cathy Zhang dan ia juga memiliki anak dengan nama Ma Yuankun.
Biografi Jack Ma
Seluk beluk kisah dan perjalanan hidup Jack Ma mulai dari kecil hingga dewasa memang penuh dengan liku namun juga inspiratif. Semua orang bisa belajar dari besarnya tekad untuk meraih cita-cita dan mengubah keadaan keluarganya dan terbukti saat ini Jack menjadi salah satu orang terkaya di Tiongkok.
Masa kecil Jack Ma
Jack Ma merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Keluarganya berada di lingkungan komunis yang masih tertutup dengan dunia barat dan sangat kesulitan secara ekonomi. Jack tumbuh dengan tubuh kecil namun banyak teman-teman dekatnya mengatakan bahwa ia memiliki jiwa yang besar.
Dia tak pernah takut melawan siapa saja yang membuat ulah di kelas atau di lingkungan pertemanan meski memiliki tubuh yang lebih besar darinya. Meski tumbuh besar dari keluarga kurang mampu, tapi Jack Ma menikmati setiap momen masa kecil bersama teman-temannya selayaknya anak-anak pada umumnya.
Hangzhou jadi destinasi wisata
Kedatangan Presiden Amerika ke Hangzhou membuat kota kecil ini menjadi sorotan dunia. Setelah kunjungan tersebut, pihak pemerintah daerah menyulap Hangzhou menjadi destinasi wisata. Pembangunan hotel mulai dilakukan dan mempersiapkan semua prasarana untuk menyambut turis-turis asing yang datang. Penduduk setempat juga dilibatkan dan memberikan lapangan pekerjaan sebagai pekerja hotel dan pemandu wisata. Ini adalah kesempatan Jack Ma untuk membaca peluang.
Setiap pulang sekolah, Jack menjadi pemandu wisata para turis asing. Tak jarang dia langsung mendatangi hotel atau stasiun untuk bertemu dengan turis yang baru datang dan ingin berjalan-jalan mengitari kota. Terkadang banyak cerita-cerita menarik yang membuka wawasannya saat bertemu dengan turis asing setiap harinya. Hal ini membuat Jack semakin memiliki pola pikir yang luas dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
Menjadi Pemandu Wisata
Ketertarikan Jack Ma terhadap bahasa Inggris mengantarkannya menjadi pemandu wisata di Hangzhou sejak usia 12 tahun. Banyaknya turis asing yang datang ke Hangzhou pada waktu itu dijadikan peluang untuk mempelajari bahasa Inggris dan juga bertemu dengan orang-orang baru.
Geliat wisata lokal pada waktu itu mulai meningkat sejak kedatangan Presiden Amerika, Richard Nixon ke Hangzhou pada tahun 1972 sehingga menjadi sorotan dunia.
Pada saat itu juga Tiongkok sedang dalam proses membuka diri pada dunia luar sehingga mengizinkan turis-turis asing untuk datang. Dari usahanya menjadi pemandu wisata, dia mendapatkan sedikit upah namun tentu saja kemampuan bahasa Inggris yang langsung dipraktekkan dari sang penutur bahasa. Setiap pagi ia sudah mengunjungi hotel-hotel di Hangzhou untuk bertemu dengan turis yang akan berkeliling.
Julukan “Jack” diberikan turis
Aktifitasnya melayani para turis asing yang datang ke Hangzhou mempertemukannya dengan turis yang sama sehingga ia mendapatkan nama panggilan “Jack” yang akhirnya melekat padanya. Nama Jack terus dibawa Jack Ma hingga saat ini.
Usaha keras masuk universitas
Untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi, Jack harus berusaha lebih keras dibandingkan dengan teman-temannya yang berasal dari keluarga mampu. Tak ada uang atau koneksi untuk bisa masuk ke perguruan tinggi membuat Jack harus memutar otak agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.
Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya Jack bisa melanjutkan pendidikan di Hangzhou Teachers Institute dan mengambil jurusan Sastra Inggris. Dia menjalani pendidikan dengan baik dan lulus pada tahun 1988. Jack Ma tercatat memiliki riwayat pendidikan yang cukup baik.
Menerima berbagai penolakan
Mendapatkan pekerjaan tak semudah yang dibayangkan oleh Jack meski telah lulus dari perguruan tinggi. Cerita menarik dari Jack tentang melamar pekerjaan adalah saat dirinya melamar di gerai KFC pada waktu itu yang mencari karyawan. Dari 24 pelamar yang mendaftar, 23 orang diterima. Itu artinya hanya Jack merupakan satu-satunya pelamar yang tidak diterima oleh KFC.
Bahkan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, ia pernah ditolak oleh Harvard University sebanyak 10 kali. Berbagai penolakan dalam meniti karir memang cukup berat, namun tentu saja jika melihat kesuksesan saat ini hal tersebut justru menguatkan mentalnya untuk tidak menyerah.
Jadi guru bahasa Inggris
Tak mau berlarut dalam kesedihan dari berbagai penolakan, Jack Ma mencoba untuk mengajukan lamaran ke beberapa tempat lainnya. Hingga akhirnya ia diterima sebagai guru bahasa Inggris dan mengajar dengan ikhlas dan tanpa beban. Hal ini membuatnya menjadi guru favorit yang disukai oleh murid-muridnya meskipun gaji yang didapatkan cukup kecil, sekitar $12 sebulan.
Berhenti menjadi guru bahasa inggris
Meski menikmati profesi sebagai seorang guru bahasa Inggris, namun Jack memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut dan mulai membangun usaha penerjemah. Hal ini adalah jalan hidupnya dan membawanya ke Amerika Serikat untuk keperluan pengembangan usahanya. Momen inilah yang membuat Jack berkenalan dengan internet saat berkunjung ke Amerika.
Mulai tertarik dengan internet
Menjadi guru bahasa Inggris tentu tidak membuat Jack Ma dekat dengan dunia komputer. Namun sejak mengenal internet pada saat perjalanannya ke Amerika tahun 1995, ia mulai jatuh cinta dan mulai melihat potensi yang mungkin terjadi jika ia mengenal internet lebih jauh. Awal perkenalan Jack dengan internet berawal saat ia membantu suatu perusahaan untuk mencari informasi tentang bir, namun data yang muncul di internet tidak satupun menyajikan informasi tentang bir dari Tiongkok. Sejak saat itu ia bertekad untuk membuat Tiongkok masuk ke dalam hasil pencarian internet.
Membangun China Yellow Pages
Sekembalinya dari Amerika Serikat, Jack Ma memulai membuat sistem direktori online yang dinamai “China Yellow Pages”. Banyak informasi yang menyebutkan bahwa sistem ini adalah perusahaan berbasis internet pertama di Tiongkok dan mengembangkan jasa pembuatan website untuk berbagai perusahaan berkembang pada saat itu.
Membangun Alibaba
Setelah mempelajari seluk beluk internet, Jack berinisiatif untuk memperkenalkan sistem internet dan mendorong warga desanya untuk menggunakan sistem internet ini. Kemudian ia mengembangkan sistem e-commerce yang dinamai Alibaba bersama dengan 17 orang temannya. Dari sinilah kesuksesan Alibaba hingga saat ini dimulai dari apartemen kecilnya.
Inspirasi nama Alibaba
Nama Alibaba yang menjadi brand e-commerce besutan Jack Ma terinspirasi saat ia melakukan perjalanan ke Malaysia dan sedang berada di sebuah kedai kopi. Tak disangka nama sederhana ini terus dipakai dan tidak berniat diganti olehnya.
Alibaba hampir bangkrut
Membangun Alibaba di masa-masa awal tentu tidak selalu mulus. Jack kerap mendapatkan penolakan dari investor dan hampir bangkrut di tiga tahun pertama berdiri. Jack Ma mendapatkan banyak pelajaran dari membangun Alibaba sehingga menyebut Alibaba sebagai ‘1001 kesalahan’. Filosofi hidup yang membuatnya bertahan dan tak pantang menyerah dalam membangun Alibaba pada saat itu adalah “Hari ini kejam, besok kejam, dan lusa itu indah.”
Investor berdatangan
Mulai menggeluti dunia internet, Jack meminjam uang dari rekannya untuk membeli komputer dan mempelajarinya. Usahanya membuahkan hasil saat internet mulai menarik perhatian dunia sementara ia sudah lebih dulu menguasai seluk beluk internet yang pada saat itu belum banyak orang mempelajarinya.
Pada Oktober 1999, perusahaan komputer yang dibangun oleh Jack Ma, Alibaba berhasil mengumpulkan pendanaan $5 juta dari Goldman Sachs dan juga $20 juta dari SoftBank. Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 2005, Yahoo melihat peluang besar dari perusahaan yang dibangun Jack dan memutuskan untuk berinvestasi $1 juta untuk perusahaan Alibaba Corp.
Alibaba menjadi besar
Jumlah investasi dari berbagai investor membuat perusahaan Jack menjadi sangat besar. Ambisinya untuk mengalahkan eBay yang ada di Tiongkok mulai terpenuhi. Keputusan Yahoo untuk menyuntikkan dana membuahkan hasil karena akhirnya Alibaba menghasilkan $10 miliar di bursa saham.
Akhirnya pada 19 September 2014, Alibaba meresmikan diri sebagai perusahaan besar yang bernilai tinggi senilai $150 miliar dan cukup berpengaruh di Tiongkok dan pasar dunia. Hal ini juga yang mengantarkan Jack Ma sebagai orang terkaya di Tiongkok dan deretan orang terkaya ke 23 di dunia dengan kekayaan $ 25 miliar. Bagi Jack, pada titik ini bukan lagi uang yang dicari tapi kepercayaan konsumennya.
Bertemu dengan Donald Trump
Sosok Jack Ma yang semakin berpengaruh pada ekonomi global karena memegang hampir keseluruhan pasar Tiongkok ke seluruh dunia membuat Donald Trump yang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat melihat peluang kerjasama.
Pertemuan Jack Ma dan Donald Trump dianggap sebagai momen bersejarah dunia karena selama ini Donald Trump terkenal dengan kebijakan anti China namun mulai merapat untuk melakukan kerjasama pemberlakukan tarif khusus produk impor asal China ke Amerika Serikat. Dari sini sudah terlihat peran Jack di kancah ekonomi dunia tak bisa dianggap remeh lagi.

Anita Kusuma Dewi , dibesarkan dalam didikan keluarga yang punya background farmasi dan berkecimpung dalam aktivitas medis. Hal ini membuat Dewi terinspirasi hingga menekuni bidang farmasi dan obat obatan.
Lulus dari fakultas farmasi pada salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Indonesia. Dewi , demikian orang menyebutnya , juga punya keahlian dalam menulis artikel dan konten berita yang enak dikonsumsi