Ketua PAFI NTT, Yansen Mbau Berkomitmen Perjuangkan Kesejahteraan Anggota

Ketua PAFI NTT, Yansen Mbau Berkomitmen Perjuangkan Kesejahteraan Anggota

PafiIndonesia.org – Ketua Pengurus Daerah (PD) Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) NTT, Yansen Marthen Mbau berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan anggota di wilayah NTT.

“Ke depan PD PAFI NTT berperan sebagai fasilitator kesejahteraan anggota di seluruh wilayah NTT. Dalam agenda mendatang, standar gaji bagi tenaga teknis farmasi akan ditinjau kembali untuk memastikan kesetaraan dan keadilan, ” kata Yansen usai dilantik sebagai Ketua PD PAFI NTT periode 2023-2028, Sabtu, (2/12/2023) di Kupang.

Yansen Mbau menekankan pentingnya kemandirian PAFI NTT untuk mencapai kemajuan bersama.Bagi Yansen, tenaga teknis kefarmasian diarahkan untuk berperan sesuai aturan, sambil berpegang pada kode etik yang berlaku selama ini, lantaran belum adanya implementasi Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023.

“Prinsipnya kami sementara bekerja sesuai peraturan lama di Indonesia, karena Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 belum ada turunannya,” ujar Mbau kepada victorynews.id, Sabtu, 2 November 2023.

Dalam konteks Pengurus Daerah (PD) PAFI NTT, Mbau menegaskan perlunya mandiri, berdaya guna, dan lebih mengayomi anggota.

Selain itu, sumpah profesi juga diimplementasikan untuk memastikan ketaatan terhadap kode etik dalam menjalankan tugas kefarmasian.

“Jadi sumpah profesi dilakukan untuk teman-teman Kefarmasian agar bekerja berpatokan pada kode etik,” ungkapnya.

Melihat karakteristik geografis NTT yang merupakan daerah kepulauan, PAFI NTT berkomitmen untuk menjalin kolaborasi erat dengan seluruh pengurus cabang di 22 kabupaten/kota.

“Sehingga informasi dari pusat dapat disampaikan secara langsung, memastikan program berjalan searah dan efisien,” jelasnya.

PD PAFI NTT juga turut aktif sebagai fasilitator kesejahteraan anggota di seluruh wilayah NTT. Dalam agenda mendatang, standar gaji bagi tenaga teknis farmasi akan ditinjau kembali untuk memastikan kesetaraan dan keadilan.

Ia mengumumkan inisiatif mendorong tenaga farmasi yang berpraktik untuk memperoleh 5 SKP setiap tahun, dengan target minimal 50 SKP dalam lima tahun.

“Ini diharapkan dapat memberikan dukungan saat anggota mengurus surat izin praktek,” terangnya.

Mbau menegaskan, pentingnya kerja sama lintas sektor sebagai langkah strategis untuk pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat.

“Meski kesibukan dengan urusan usaha atau pekerjaan masing-masing, harapannya anggota PAFI NTT dapat bekerja sama dengan baik dalam membangun organisasi, ” pintanya.

Ia menambahkan, PAFI NTT sendiri sudah terbentuk di 22 Kabupaten/Kota se-NTT, sehingga menjadi kekuatan organisasi untuk peningkatan pelayanan kefarmasian di wilayah NTT.